Pemompaan pada instalasi fire fighting (hydrant dan sprinkle) tidak boleh tidak mesti memiliki pompa cadangan yang mendukung fungsi pompa utama. Oleh karena itu kesertaan Diesel Fire Pump tidak kalah penting dengan Electric Fire Pump dan Jockey Pump dalam satu sistem.
Apa itu Diesel Fire Pump
Penyebutan Diesel Fire Pump berlaku untuk jenis pompa diesel yang dipakai di dalam sistem hydrant dan sistem sprinkle untuk penanggulangan kebakaran. Pompa ini berfungsi sebagai penyuplai air ke dalam saluran pipa ketika pompa utama tidak berfungsi. Pompa utama yang terdapat dalam sistem instalasi adalah Electric fire pump/pompa elektrik. Jadi pompa diesel menjalankan peran sebagai back up terhadap pompa elektrik.
Perbedaan pompa diesel dari pompa elektrik terletak pada sumber daya pembangkit listriknya yang mana pompa elektrik membutuhkan daya listrik utama (PLN) sementara pompa diesel menggunakan listrik dari mesin diesel (berbahan bakar).
Fungsi Pompa Diesel
Fungsi dari pompa diesel adalah menggantikan peran pompa elektrik sebagai pompa utama dalam mendistribusikan air dari reservoir/penampungan ke dalam pipa-pipa hydrant. Ketika pompa elektrik gagal bekerja atau mati karena rusak dan karena listrik mati maka pompa diesel akan menyala.
Kemungkinan pemutusan arus listrik utama sangat besar khususnya dalam kebakaran gedung sehingga kebutuhan terhadap pompa diesel vital. Mengingat peran pompa utama sebagai penyuplai air, maka sewaktu-waktu pompa elektrik mati fungsinya akan dijalankan oleh pompa diesel.
Dalam menyuplai air ke dalam pipa, pompa diesel bekerja persis seperti pompa elektrik yakni diatur oleh panel kontrol, pressure tank dan pressure switch. Ketika mendeteksi penuruan tekanan dalam sistem, pompa diesel akan aktif (jika pompa elektrik telah mati). Sistem distribusi pada pompa diesel pun sama seperti pompa elektrik yaitu menggunakan gaya sentrifugal yang memungkinkan air mengalir dengan tekanan yang kuat menuju hydrant valve.
Cara Kerja Diesel Pump
Apabila pompa utama gagal mendistribusikan air sementara sprinkle atau hydrant nozzle masih membutuhkan air dalam situasi kebakaran, pompa diesel akan menyala setelah mendapatkan perintah dari sistem. Pompa ini bisa hidup secara otomatis dengan menggunakan daya/ppwer dari accu (aki) dan secara manual melalui kunci starter pada diesel.
Untuk menjalankan fungsi kontrol terhadap pompa diesel, terdapat panel kontrol (panel diesel starter) dan pressure switch. Fungsi dari panel diesel starter adalah untuk mengatur agar diesel bisa menyala secara otomatis setelah mendeteksi kebutuhan pasokan air di dalam sistem instalasi. Fungsi dari pressure switch adalah memberikan informasi berupa angka tekanan dalam sistem sehingga pompa menyala. Penurunan tekanan hingga angka yang ditetapkan membuat panel diesel starter menyalakan pompa secara otomatis.
Start/stop otomatis pompa diesel
Kontroler pada diesel fire pump didesain untuk memicu pompa agar menyala secara otomatis ketika mendeteksi penurunan tekanan. Untuk mengontrol start otomatis ini dilakukan melalui tranduser tekanan (start manual menggunakan tombol kontrol).
Pompa ini juga bisa disetting untuk mati secara otomatis. Opsi mematikan pompa secara otomatis bisa dilakukan dengan memberi waktu selama 30 menit setelah tekanan dipulihkan.
Spesifikasi Diesel Fire Pump
Sebagai pompa back up, spesifikasi dari pompa diesel dalam sebuah instalasi sistem hydran atau sprinkle umumnya sama dengan spesifikasi pompa utamaa (pompa elektrik). Hal ini untuk menghindari tidak stabilnya tekanan fluida dan level air yang dihasilkan. Rata-rata spesifikasi yang dibutuhkan adalah pompa diesel dengan kapasitas 1850 liter/menit dan putaran pompa yang dihasilkan mesin diesel mencapai 2.900 rpm.
Sumber : https://www.mjs-quickfire.com/